Apa Kata Pembaca Tentang Trilogi Rapijali Karya Dee Lestari?

Sejak awal kemunculannya sebagai cerita bersambung (cerbung) di platform digital, Rapijali telah menarik perhatian banyak pembaca—terutama bagi mereka para Addeection atau penggemar penulis kelahiran Bandung ini.

Dee Lestari (atau akrab dipanggil Mak Suri) merupakan penulis Indonesia yang buku-bukunya hampir selalu masuk dalam jajaran rak best seller. Sebut saja serial Supernova, salah satu mahakarya Mak Suri yang telah dibaca dan difavoritkan banyak orang. Buku pertamanya, Kesatria, Putri, dan Bintang Jatuh, bahkan telah dialihwahanakan menjadi film. Buku-buku Dee lainnya seperti Perahu Kertas, Filosofi Kopi, dan Rectoverso juga telah diadaptasi menjadi film layar lebar.

Rapijali adalah buku terbaru dari Dee Lestari yang awalnya bermula sebagai sebuah cerita bersambung di platform menulis digital. Antusiasme pembaca yang tinggi membuat Rapijali kemudian juga diterbitkan oleh Bentang Pustaka menjadi trilogi buku.

Gimana enggak? Mak Suri dengan kemampuan magisnya menyihir pembaca lewat tulisan bikin Rapijali, lagi-lagi, jadi salah satu karya yang nggak boleh dilewatkan para penggemarnya.

Buat yang belum tau, Rapijali agak beda nih dengan dua karya terakhir Mak Suri. Kalo serial Supernova dan Aroma Karsa bergenre fiksi ilmiah dan semifantasi, Rapijali ini bisa dibilang lebih remaja. Atau kalo kata Dias selaku salah satu penggemar Dee, istilahnya coming-of-age. Artinya, karya yang para tokohnya sedang bertransisi dari remaja menuju dewasa. Pencarian jati diri jadi hal utama yang ditekankan dalam karya-karya coming-of-age.

Wah, rasanya kayak angin segar banget, yaa, Netizan.

Dalam sesi ngobrol-ngobrol bareng Dias dan Andri di channel YouTube Mizan Network, mereka nyeritain gimana pendapat mereka tentang Rapijali, mulai dari first impression sampai alih wahananya ke bentuk lagu. Kalo kamu juga seorang Addeection seperti Dias dan Andri, obrolan mereka boleh banget lho coba ditonton untuk dapet insight baru seputar jagat karya Dee Lestari.