Pagi itu di sebuah restoran, seorang balita membuat suasana sedikit heboh. Dia meronta-ronta di atas meja panjang, suara tangisnya nyaring. Sejenak dia bisa tenang setelah bermain game. Lalu tantenya mencoba menyuapkan sesendok makanan. Anak itu menampiknya. Nasi pun berceceran di lantai. Kembali heboh. Alhasil, dua babysitter, kakek dan neneknya, ditambah ibu dan tantenya tak sanggup menenangkannya.
Fenomena semacam itu tak jarang kita temui di negeri ini. Berbeda dengan anak-anak dari negara yang lebih maju, ketika bepergian mereka tanpa babysitter. Lebih mandiri.
Kehidupan telah berubah. Ilmu pendidikan anak pun berkembang pesat. Kita tak bisa mendidik anak dengan cara yang diajarkan 20–30 tahun yang lalu. Salah satu metode pendidikan anak usia dini yang paling diminati saat ini adalah Metode Sentra.
Metode ini kini telah diterapkan di berbagai sekolah di Indonesia. Sayangnya, ada cukup banyak bias dalam penerapannya. Buku ini mencoba memberikan penjelasan mengenai teori, konsep, dan perkembangan Metode Sentra. Sebuah buku yang dapat memperkaya khazanah dunia pendidikan, sekaligus sebagai acuan untuk memperbaiki kualitas pendidikan di negeri ini.
“Melalui Metode Sentra, proses pembelajaran dilakukan dengan menempatkan anak pada posisi yang proporsional. Anak dirangsang untuk secara aktif melakukan kegiatan belajar melalui main.”
—Wismiarti Tamin, tokoh pendidikan dan perintis Metode Sentra di Indonesia