Bagaimana agar kitab suci tetap relevan pada zaman sekarang? Pertanyaan ini penting diajukan kini ketika kitab suci seolah-olah semakin terpinggirkan, sering digunakan untuk menjustifikasi kekerasan dan fundamentalisme, alih-alih sebagai sumber pencerahan rohani.
Pada masa lalu, kitab suci telah membantu manusia mentransendensi ikatan material dan duniawi, menghubungkan manusia dengan yang ilahi. Kini, ketika pendidikan modern semakin cenderung pada sisi rasionalitas, logika, dan analisis, pembacaan kitab suci pun semakin kering dan kehilangan keindahannya.
Di dalam buku ini, Karen Armstrong mengkaji peran dan posisi kitab suci di dunia masa kini. Ditopang oleh argumen penting dari psikologi dan neurofisika, Armstrong menganjurkan integrasi belahan otak kiri dan kanan dalam membaca kitab suci, agar bunyi kitab suci kembali terdengar seperti musik yang menggetarkan jiwa.